KALAMOEDA.COM, Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan masuk sekolah pukul 06.30 WIB dan akan direalisasikan pada tahun ajaran baru 2025/2026 sesusai dengan Surat Edaran Nomor 58/PK.03/DISDIK. Kebijakan ini memicu berbagai kritik dari kalangan masyarakat.
Forum Orang Tua Siswa Jawa Barat (FORTUNIS) menyampaikan bahwa Gubernur harus mengkaji terlebih dahulu dan mempertimbangkan dampak-dampak yang akan terjadi dengan adanya kebijakan ini. Ketua FORTUNIS, Dwi Subawanto memberikan kritik yang sama atas kebijakan baru Dedi Mulyadi tersebut.
“Jadi, harusnya sebelum mengeluarkan surat edaran ini harus berdiskusi dulu dengan Wakasek Kurikulum dari berbagai sekolah untuk menyelaraskan kebijakannya agar tidak keluar dari kurikulum yang ditetapkan kementerian,” kata Dwi saat dihubungi Tribun.jabarnews.com melalui telefonnya, pada Rabu (4/6/2025).
Dwi menambahkan sarana dan prasarana setiap kota dan kabupaten harus dipersiapkan demi menunjang kebijakan baru ini. “Sarana prasarana yang harus diperhatikan mulai dari infrastruktur jalan yang harus dipastikan mulus, sehingga para siswa tidak mengalami kendala selama menempuh perjalanan ke sekolah,” ungkapnya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), waktu masuk sekolah ideal yaitu yang mempertimbangkan waktu tidur siswa. Hal ini menjelaskan bahwa para siswa dan siswi harus mendapatkan istirahat malam yang tercukupi.
AAP juga menambahkan untuk sekolah menengah pertama dan ke atas, jam belajar tepatnya mulai pukul 8.30 pagi atau lebih lambat. Jika terlalu pagi memungkinkan para siswa menjadi kurang tidur, yang berdampak pada prestasi anak disekolah.
“Waktu mulai sekolah memiliki dampak besar terhadap cara siswa belajar dan berprestasi dalam pendidikan mereka. Meminta seorang anak untuk bangun dan waspada pada pukul 7:30 pagi sama seperti meminta orang dewasa untuk aktif dan waspada pada pukul 5:30 pagi,” kata Horacio de la Iglesia, yang turut menulis penelitian tersebut, dilansir National Education Association (NEA).
Muhammad Annazriel Suryadi telah berkontribusi pada penulisan ini
Sumber: Metro TV, News.com, Detik.com