KALAMOEDA.COM, Bandung – Bagi sebagian mahasiswa, Damri bukan hanya transportasi alternatif dari ojek online yang mahal. Selain tarifnya yang terjangkau, Damri juga pilihan solusi hemat di tengah kenaikan biaya hidup mahasiswa. Namun, dibalik itu semua, tak jarang mahasiswa mengeluhkan lamanya waktu menunggu dan kepadatan penumpang di dalamnya.
Lintang (Baleendah) mahasiswa semester empat di UIN Bandung, sering menggunakan Damri sejak awal kuliah. “Kalau mau pulang pasti naik Damri, soalnya cuma Rp.4.000 sampe ke terminal Leuwi Panjang, daripada menggunakan gojek kan mahal Rp.46.000,” Ungkapnya saat dikunjungi Kala Moeda, pada Rabu (4/6/2025).
Bagi Lintang Damri sangat membantu karena harganya sesuai kantong mahasiswa. Namun, ia juga mengeluhkan adanya kekurangan dari Damri tersebut, “Suka kesel sih kalo ngetem nya lama, terus kalo penumpang udah penuh malah dimasukin udah mah cape kan pulang kelas tuh,” Keluhnya.
Meskipun begitu Lintang tetap memilih Damri sebagai transportasi umum sehari-hari setiap pulang pergi kuliah. “Ya karena mau gimana lagi namanya juga murah pasti ada aja resikonya lah, naik ojol da mahal berkali-kali lipat,” Tambahnya.
Berbeda dengan Lintang, Aria (Buah Batu), mahasiswa lain yang pernah menggunakan Damri justru merasa Damri tidak tidak cocok untuk mahasiswa yang punya jadwal ketat.
“Dulu pernah nyoba naik, tapi kapok. Soalnya makin lama di jalan, terus jadwalnya ga nentu, kan harus berhenti dulu kalo ada penumpang jadi lama, jadi lebih pilih pake ojek sih walaupun lebih mahal juga,” Tuturnya ketika didatangi Kala Moeda, pada Rabu (4/6/2025).
Aria menyarankan bahwa jika Damri ingin jadi pilihan utama mahasiswa, layanan nya pun harus ditingkatkan lagi. “Kalau bisa disesuaikan lah dengan jadwal yang seharusnya gitu, jangan di jadwal adanya jam berapa terus baru lewat jam berapa gitu, mungkin kalo tepat waktu boleh lah dicoba lagi,” Tambahnya.
Para mahasiswa berharap pihak Damri meningkatkan fasilitasnya seperti tempat duduk yang lebih nyaman, pembatasan penumpang terutama di waktu padat dan durasi visit yang dipercepat.
Damri tetap menjadi transportasi andalan bagi mahasiswa, selain karena harganya yang terjangkau, pengeluaran uang mahasiswa menjadi lebih hemat, khususnya yang berkuliah di UIN Bandung. Namun demikian, mahasiswa berharap adanya peningkatan kualitas kecepatan supaya tidak hanya murah tetapi memberikan kenyamanan dan kelayakan juga saat digunakan.
Eriska Yani Safitri telah berkontribusi pada penulisan ini.