KALAMOEDA.COM, Bandung – Makanan instan memang rasanya enak dan praktis, tapi jika dikonsumsi terlalu sering tanpa diimbangi pola hidup yang sehat, bisa secara perlahan merusak fungsi ginjal.
Jenis makanan yang tinggi kandungan gula, garam, lemak dan rendah serat, kini banyak sekali dikonsumsi remaja karena kepraktisannya. Padahal, konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Lingga Ramot Gumelar, dokter spesialis penyakit dalam di RS Hermina Bitung, mengatakan bahwa sering makan seblak atau makanan yang mengandung banyak penyedap rasa (vetsin) bisa berdampak buruk pada ginjal.
“Bila asupan garam dan gula ini dikonsumsi secara berlebihan, tentunya akan memicu penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes,” ujar Lingga, dikutip dari antaranews.com, Kamis (6/2/2025).
Mengutip data dari Kementerian Kesehatan RI mencatat sebanyak 189 kasus gagal ginjal akut pada anak per 18 Oktober 2022. Kebanyakan penderitanya adalah anak-anak yang berusia antara 1 hingga 5 tahun. Ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap pola makan sejak dini.
Untuk mencegah risiko tersebut, pola hidup sehat perlu diterapkan secara konsisten. Rutin minum air putih, membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak, serta aktif berolahraga. Hal ini menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama bagi kaum muda.
“Olahraganya tergantung kelompok usia, ya. Kalau usia 40 tahun ke atas itu harus dibatasi dan lebih ringan saja. Tapi, kalau usianya lebih muda bisa bulu tangkis, basket, sepak bola,” ucap Lingga.
Pola hidup sehat sangat penting bagi semua kalangan, khususnya anak muda. Kerapkali penyakit tidak menjumpai usia muda maupun tua. Berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan yang sehat dapat menjaga stabilitas kesehatan.
Alika Marsya Salsabila telah berkontribusi pada penulisan ini
Sumber: Antaranews.com, kemkes.go.id