Menu

Dark Mode
Bubarkan DPR: Solusi Rakyat atau Masalah Baru? TNI Di Kampus: Sinergi Ilmu atau Ancaman Kebebasan Akademik? Roadshow Forum OSIS Kabupaten Bandung Barat Tahun 2025: Satukan Kesadaran Wujudkan Perubahan Tingkatkan Minat Baca, KKN 91 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Resmikan Perpustakaan As-Sibyan KKN 91 UIN Bandung & Red.id Hadirkan Wahana Flying Fox untuk Siswa MI As-Sibyan HOS Project Selenggarakan Pengabdian Masyarakat Melalui Program Kawasan Bina Progresif I di Desa Bojongsari

Opini

Mengembalikan Akal dan Nurani di Tengah Bising Digital

badge-check


					Kemajuan teknologi (ilustrasi).
Sumber Foto: Pinterest
Perbesar

Kemajuan teknologi (ilustrasi). Sumber Foto: Pinterest

KALAMOEDA.COM, Bandung – Kita sepakat bahwa kemajuan teknologi digital telah mengubah cara pandang dan juga hidup. Mulai dari cara kita bekerja hingga berbelanja, banyak pola yang telah diubah seiring dengan berkembangnya teknologi.

Namun, apakah kita sadar di balik cahaya layar yang menawarkan banyak kesenangan, justru tersirat kegelapan yang menggerogoti moralitas secara perlahan? Sejatinya era digital bukan sekadar membawa revolusi informasi, tetapi juga membuat nilai-nilai moral dan sosial terdegradasi.

Saat ini, generasi kita tumbuh dengan maraknya kekerasan verbal di media sosial, tutur kata yang tidak santun, konten vulgar, dan budaya viral yang nihil substansi ilmu pengetahuan. Akankah kita tiba pada masa dimana menilai baik dan buruk itu tidak dengan nurani, tetapi berdasarkan jumlah like dan followers?

Ironisnya, degradasi moral di media sosial ini seolah sudah dinormalisasikan. Yang mengikuti dianggap up to date, sementara yang diam dianggap ketinggalan zaman.

Orang tua lepas tangan, pendidikan formal terjebak kurikulum kaku, dan negara lebih sibuk mengawasi kritik ketimbang memperbaiki kualitas literasi digital rakyatnya menjadi lebih baik.

Alhasil, moralitas kini terpinggirkan, ditinggalkan oleh masyarakat yang terpikat pada kecepatan dan juga kemajuan, tetapi kehilangan kedalaman. Lebih tertarik pada konten viral dan kehidupan selebriti daripada mempertanyakan eksistensi dirinya sendiri. Lebih tergerak untuk mengetik ujaran kotor dan sengit ketimbang berdiskusi menggunakan bahasa tinggi yang dibalut dengan diksi.

Kita tidak bisa lagi menunggu. Belum terlambat bagi kita untuk kembali memaknai kemajuan sebagai jalan menuju peradaban yang lebih baik, bukan sekadar kemudahan. Sudah saatnya kita turun aksi bukan untuk mengutuk teknologi, tetapi untuk memanfaatkannya dengan menggunakan nalar dan nurani.

Anisa Triani telah berkontribusi pada penulisan ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bubarkan DPR: Solusi Rakyat atau Masalah Baru?

6 October 2025 - 18:00 WIB

TNI Di Kampus: Sinergi Ilmu atau Ancaman Kebebasan Akademik?

1 October 2025 - 13:29 WIB

Sejatinya Wanita Sebagai Tulang Punggung atau Tulang Rusuk?

20 June 2025 - 16:37 WIB

Minimnya Lapangan Pekerjaan, Ancaman Nyata Bagi Generasi Muda

16 June 2025 - 12:30 WIB

Pendidikan Kita Masih Terjebak Rutinitas, Saatnya Berubah!

16 June 2025 - 12:13 WIB

Trending on Opini