KALAMOEDA.COM, Bandung — Lampung, Kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Lampung diduga mengandung unsur kekerasan sampai memakan korban pada November 2024. Untuk mendalami kasus ini, pihak kampus sudah membentuk tim investigasi.
“Kasus ini sudah diambil alih oleh pihak Universitas. Rektorat Unila juga sudah bentuk tim investigasi guna mencari kebenaran pada kasus kematian Pratama pada April 2025,” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof Nairobi di Bandar Lampung, Senin (2/6/2025).
Sementara Pratama, korban yang merupakan mahasiswa jurusan Bisnis Digital di FEB Unila dilaporkan meninggal dunia pada Senin (28/4/2025). Dugaan saat ini korban meninggal akibat menerima tindak kekerasan dari senior selama kegiatan berlangsung.
“Bulan April kalau tidak salah almarhum Pratama wafat indikasi adanya tumor otak sehabis operasi. Saat ini saya minta Wakil Dekan datangi ke rumah almarhum seperti masalah sebenarnya, dan bila ingin menuntut silahkan. Tetapi saat itu ibunya almarhum tidak ingin menuntut. Ini selesai kami pikir tidak ada masalah,” paparnya.
Nairobi menambahkan bahwa pihaknya sempat berdialog dengan sejumlah senior yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka membenarkan adanya penyelewengan yang merujuk pada tindak kekerasan.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memberikan peringatan berupa surat pernyataan pada organisasi tersebut.
“Kami juga memberikan surat pernyataan yang bunyinya, bahwa jika terulang lagi hal seperti maka organisasi ini akan dibekukan. Kami pikir sudah selesai kasus ini,” jelasnya.
Meski begitu, Nairobi mengatakan bahwa pihaknya siap untuk dimintai keterangan apabila kasus ini akan ditangani langsung oleh kepolisian.
Anisa Triani berkontribusi pada penulisan ini
Sumber: CNN Indonesia, Detiknews







