KALAMOEDA.COM, Bandung – Masyarakat Indonesia mulai menunjukkan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya gaya hidup sehat. Hal ini tercermin dari tingginya minat pada kegiatan olahraga, makanan sehat, serta pemeriksaan kesehatan rutin. Namun, tantangan besar masih ada, terutama dalam menjaga konsistensi perilaku sehat di tengah gaya hidup modern yang serba cepat.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 34,1% masyarakat Indonesia mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi), sementara 10,9% lainnya menderita diabetes melitus. Penyakit-penyakit tersebut umumnya dipicu oleh pola makan tidak sehat, konsumsi gula dan garam berlebih, serta kurangnya aktivitas fisik.
Kemenkes juga terus menggalakkan program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang mencakup tiga poin utama: aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta pemeriksaan kesehatan secara rutin. Kampanye ini ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dari gaya hidup sedentari (minim gerak) menuju pola hidup aktif dan sehat.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya menyebut bahwa gaya hidup tidak aktif menyumbang sekitar 2 juta kematian setiap tahunnya secara global, dan menjadi salah satu faktor risiko utama kematian akibat penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan kanker.
Selain fisik, aspek kesehatan mental pun kini mendapat perhatian lebih. Berdasarkan data Riskesdas 2018, sekitar 6,1% penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional, dengan prevalensi tertinggi pada usia produktif. Hal ini memperkuat pentingnya gaya hidup sehat tidak hanya dari segi fisik, tapi juga psikis.
Pemerintah menghimbau masyarakat untuk memulai dari langkah-langkah kecil namun konsisten, seperti berjalan kaki minimal 30 menit per hari, mengurangi konsumsi makanan cepat saji, serta menjaga waktu tidur yang cukup. Selain itu, akses layanan kesehatan dan edukasi juga terus ditingkatkan agar seluruh lapisan masyarakat bisa ikut serta membangun budaya hidup sehat.
Najwa Putri Novyanti telah berkontribusi pada penulisan ini
Sumber: kemenkes.go.id