Menu

Dark Mode
Bubarkan DPR: Solusi Rakyat atau Masalah Baru? TNI Di Kampus: Sinergi Ilmu atau Ancaman Kebebasan Akademik? Roadshow Forum OSIS Kabupaten Bandung Barat Tahun 2025: Satukan Kesadaran Wujudkan Perubahan Tingkatkan Minat Baca, KKN 91 UIN Sunan Gunung Djati Bandung Resmikan Perpustakaan As-Sibyan KKN 91 UIN Bandung & Red.id Hadirkan Wahana Flying Fox untuk Siswa MI As-Sibyan HOS Project Selenggarakan Pengabdian Masyarakat Melalui Program Kawasan Bina Progresif I di Desa Bojongsari

Metro

Jalan Braga, Wadah Ekspresi Para Seniman Kota

badge-check


					Dede merupakan seorang Seniman sekaligus Pedagang Lukisan di Jalan Braga, Kota Bandung, Minggu (1/6/25). Perbesar

Dede merupakan seorang Seniman sekaligus Pedagang Lukisan di Jalan Braga, Kota Bandung, Minggu (1/6/25).

KALAMOEDA.COM, Bandung – Dede adalah salah seorang seniman sekaligus pedagang lukisan di kawasan Jalan Braga, dan mengisahkan perjalanan hidupnya selama lebih dari 52 tahun, yaitu sejak tahun 1970-an dalam menjaga warisan seni lukis keluarganya.

Sebagian besar lukisan yang ia jual adalah hasil buatan tangannya sendiri dan peninggalan mendiang kakaknya yang juga seorang pelukis. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi digital, peminat lukisan di Jalan Braga semakin menurun.

“Dulu kan banyak peminatnya dari masyarakat luar negeri, tapi sekarang karena ada hp jadi banyak beli di online,” ujarnya Minggu, (01/06/2025).

Lukisan-lukisan yang ada di kawasan Braga punya nilai yang tinggi, baik dari segi estetika maupun sejarah. Selain layak dilihat, karya-karya tersebut mampu menggambarkan suasana khas Bandung tempo dulu yang begitu kuat.

“Ya itu, ada nilai tersebut. Jadi kayak bisa balik ke zaman dulu, mencerminkan Bandung banget. Bandung tempo dulu banget gitu, Vibes-nya,” ujar Dendi salah seorang pengunjung.

Lukisan yang dijual di sana beragam, baik dari segi tema maupun harga. Ada yang harganya mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 2,5 juta, tergantung apakah lukisannya menarik atau tidak. Ia menyebutkan biasanya orang beli lukisan bukan karena harga atau nama pelukis, tapi karena mereka suka dan puas dengan lukisannya.

Di akhir wawancara, Dede menyampaikan harapannya agar pembeli tidak hanya fokus pada pembelian daring melainkan tetap mengunjungi tempat-tempat seni seperti yang ia kelola agar warisan budaya tetap hidup. “Yang penting terus berjalan, seperti lukisan ini, yang saya jaga sampai sekarang,” tutupnya.

Muhammad Andika Cahyadi dengan tim telah berkontribusi atas penulisan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Transportasi Andalan Mahasiswa, Tapi Apakah Efisien?

10 June 2025 - 12:11 WIB

Pengaruh Kuliah Online terhadap Semangat Mahasiswa KPI UIN Bandung

6 June 2025 - 10:29 WIB

Pameran Edukasi Karier, Langkah Awal Menuju Cita-Cita Siswa dan Siswi

5 June 2025 - 12:36 WIB

KOPI FISIP UIN: Menyeduh Gagasan, Menyuarakan Keadilan Agraria

5 June 2025 - 12:32 WIB

Dedi Mulyadi Batasi Pelajar, Jam Malam Diberlakukan!

3 June 2025 - 16:22 WIB

Trending on Breaking News