KALAMOEDA.COM, Bandung – HOS Project melaksanakan program Kawasan Bina Progresif (KBP) I di RW 13, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung yang diikuti oleh 40 mahasiswa yang terdiri dari Panitia dan Peserta Volunteer. Kegiatan pengabdian ini berlangsung selama 18 hari, terhitung sejak tanggal 1-18 Agustus 2025 pada Jum’at, (01/08/2025).
KBP merupakan program pengabdian perdana HOS Project yang berfokus pada bidang pendidikan. Program ini memiliki tagline Menjadi Bangsa yang Cerdas yang mengutip dari Alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Presiden Direktur HOS Project, Deni Setiawan menjelaskan tujuan utama program KBP I berawal dari informasi yang sempat diterima oleh salah satu anggota HOS Project bahwa terdapat sebagian anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Desa Bojongsari tidak dapat membaca dengan baik.
“Sebenarnya kita dapat informasi terkait desa ini, dimana ada anak-anak SD yang belum bisa membaca dengan baik. Jadi, tujuan daripada Kawasan Bina Progresif ini tuh untuk mengajarkan anak-anak agar bisa membaca,” ujarnya saat diwawancarai Kalamoeda pada Jum’at, (01/08/2025).
Deni menyayangkan atas kondisi yang terjadi, namun ia menegaskan bahwa memberikan pengajaran merupakan tanggung jawab bersama sehingga dengan alasan itu ia menjalankan program pengabdian tersebut.
“Karena masalahnya itu di kelas satu sampai enam SD ada beberapa siswa yang belum bisa membaca. Nah, itu jadi tugas pokok kita bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program ini,” tambahnya.
Salah satu peserta Volunteer KBP, Cintia Nuraeni, menyebutkan, kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan sasaran pengabdian ini merupakan siswa yang tidak dapat membaca dengan baik.
“Sekarang tuh ada program volunteer Kawasan Bina Prograsif I tahun 2025 yang dimana program ini diadakan oleh HOS Project, yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan objeknya itu adalah anak-anak yang belum lancar membaca,” ujarnya ketika diwawancarai oleh Kalamoeda pada Jum’at, (01/08/2025).
Ia pun mengaku, alasan bergabung sebagai volunteer dalam kegiatan ini karena kesadaran diri dan ajakan dari orang lain, terutama Ia menyayangkan melihat kondisi pendidikan di Indonesia dalam hal membaca masih belum baik.
“Sebenarnya, motivasi itu datangnya dari kesadaran diri sendiri dan juga ajakan dari orang lain. Gimana ya, pendidikannya tuh masih kurang banget gitu kaya hal-hal sekecil ini aja dari membaca kita tuh belum bisa gitu,” tambahnya.
Deni berharap kegiatan ini dapat berkesan dengan baik untuk masyarakat dan para volunteer KBP I. Ia pun berharap lahirnya para tokoh negarawan dengan adanya kegiatan pengabdian ini.
“Harapannya kita bisa menciptakan kesan yang baik untuk masyarakat dan volunteer serta bisa mendapatkan pelajaran yang begitu baik. Jadi, Bukan hanya melaksanakan program, mendapatkan pengalaman saja dan bukan hanya ngasih makan Instastory, tapi juga ada pemaknaan didalamnya. Bahkan kita gak akan pernah tau, bisa jadi lahir gitu para tokoh negarawan di Desa ini dengan niat tulus kita semua dalam pengabdian,” tegasnya.
Cintia turut menyampaikan harapan dalam kegiatan pengabdian ini. Ia berharap dapat banyak berkontribusi, mendapatkan ilmu dan pengalaman yang baik.
“Saya pengennya banyak kontribusi terus banyak belajar juga jadi selain ngajarin anak-anak saya juga dapat ilmu baru dari rekan-rekan sama dari kakak-kakak panitia yang berpengalaman juga yang pastinya,” tambahnya.
Rifki R. Al-Fahrezi dan Yolanda Fatikha M berkontribusi dalam penulisan ini